* Andy Tielman - vokal, gitar
* Reggy Tielman - gitar, banjo, vokal
* Ponthon Tielman - contrabass, gitar, vokal
* Loulou (Herman Lawrence) Tielman - drum, vokal
* Jane (Janette Loraine) Tielman - vokal


The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Maluku, Indonesia. Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik yang mereka usung beraliran Indorock. The Tielman Brothers pernah tampil di Istana Negara Jakarta dihadapan Presiden Soekarno.

Karir rekaman mereka dimulai ketika keluarga Tielman pada tahun 1957 hijrah dan menetap di Breda, Belanda. Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di Eropa, terutama Belanda. Di Indonesia sendiri, nama The Tielman Brothers masih menjadi nama yang asing, sebuah kenyataan yang sangat disayangkan.

Aksi panggung The Tielman Brothers yang atraktif

The Tielman Brothers dipercaya lebih dulu memperkenalkan musik beraliran rock sebelum The Beatles. Aksi panggung mereka dikenal selalu atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, sang frontman, bahkan dipercaya telah mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, dibelakang kepala atau dibelakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore.

Sejarah

Perjalanan musik The Tielman Brothers dimulai di Surabaya pada tahun 1945, dimana empat kakak beradik laki-laki dan seorang adik perempuannya, Jane, sering tampil membawakan lagu-lagu dan tarian daerah. Kemampuan musik mereka diturunkan dari sang ayah, Herman Tielman, seorang kapten tentara KNIL, yang sering bermain musik bersama teman-temannya dirumahnya di Surabaya.

Berawal dari ketertarikan Ponthon untuk memainkan contrabass yang diikuti saudara-saudaranya yang lain. Reggy mempelajari banjo, Loulou mempelajari drum, dan Andy mempelajari gitar. Penampilan pertama mereka pada acara pesta di rumahnya membuat teman-teman ayahnya kagum dengan membawakan lagu-lagu sulit seperti Tiger Rag dan 12th Street Rag. Sejak saat itu mereka sering tampil di acara-acara pribadi di Surabaya. Tawaran tampil pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Sampai pada akhirnya pada tahun 1957 mereka sekeluarga memutuskan untuk hijrah ke Belanda.


Jazz Fusion adalah genre musik yang menggabungkan jazz dengan elemen dari berbagai genre musik terutama funk, rock, R&B, ska, electronic dan world music. Namun, tak jarang elemen pop, klasik dan lagu-lagu rakyat ikut mempengaruhi. Bahkan, sesekali unsur musik metal, reggae, country, hip hop juga dicampur dengan jazz. Sehingga album Fusion Jazz, meski dibuat oleh satu musisi, bisa saja berisi beraneka ragam jenis musik.

Pada akhir era 1960-an, para musisi jazz mulai menggabungkan bentuk dan teknik improvisasi jazz dengan instrument musik elektrik rock dan ritme soul serta rhythm and blues. Dalam waktu yang sama, beberapa musisi rock bahkan mulai memasukkan unsur jazz ke dalam musik mereka. Dekade 1970-an bisa dianggap masa keemasan fusion, namun gaya fusion tetap muncul hingga hari ini.

Awal 1970-an merupakan masa-masa Jazz Fusion tumbuh dan berkembang dengan pesat. Beberapa kelompok jazz, yang merupakan para pengusung Fusion bermunculan. Di antaranya Return to Forever, Weather Report, The Mahavisnu Orchestra, Chick Corea Electric Band, Tribal Tech, hingga Miles Davis. Semuanya memainkan musik fusion, gabungan antara jazz dan rock, dan populer pada pertengahan tahun 1970-an.

Musisi Jazz Fusion:
Stanley Clarke, Chick Corea, Miles Davis, Al di Meola, Herbie Hancock, Mahavishnu Orchestra, John McLaughlin, Jaco Pastorius, Return to Forever, Weather Report, Tony Williams, Donald Byrd, Billy Cobham, Jack DeJohnette, Jan Hammer, Jean-Luc Ponty, John Scofield, Keith & Julie Tippett, David Torn, Joe Zawinul, dsb.

Album Jazz Fusion:
Birds of Fire (Mahavishnu Orchestra With John McLaughlin), Bitches Brew (Miles Davis), Head Hunters (Herbie Hancock), In a Silent Way (Miles Davis), Jaco Pastorius (Jaco Pastorius), Light as a Feather [Expanded] (Return to Forever), Light as a Feather (Chick Corea and Return to Forever), Mwandishi (Herbie Hancock), My Goal’s Beyond (Mahavishnu John McLaughlin), School Days (Stanley Clarke), dsb.

(Sumber : horizon-line)

Soul Jazz adalah pengembangan hardbop yang mendapat pengaruh kuat dari blues, gospel serta rhythm and blues. Tak seperti hard bop. Soul jazz pada umumnya menekankan pada pengulangan groove dan lengkingan melodi. Selain itu, improvisasi dalam soul jazz jauh lebih sederhana disbanding gaya jazz yang lain.

Soul Jazz mulai berkembang pada akhir 1950-an. Gaya ini mulai menarik perhatian penikmat jazz setelah munculnya The Cannonball Adderley Quintet, di San Francisco dan mungkin merupakan kelompok soul jazz paling populer di pertengahan 1960-an. Meskipun istilah soul jazz mengandung kata soul atau jiwa, soul jazz adalah saudara jauh music soul, yang dikembangkan dari gospel dan blues dan bukan dari jazz.

Musisi Soul Jazz:
Gene Ammons, Hank Crawford, Eddie “Lockjaw” Davis, Charles Earland, Grant Green, Eddie Harris, Gene Harris, Richard “Groove” Holmes, Willis “Gator” Jackson, Junior Mance, Les McCann , Jack McDuff , Jimmy McGriff, David “Fathead” Newman, Big John Patton, Shirley Scott, Horace Silver, Jimmy Smith, Bobby Timmons, Stanley Turrentine, dsb.

Album Soul Jazz:
Back at the Chicken Shack (Jimmy Smith), Black Talk! (Charles Earland), Blue Groove (Richard “Groove” Holmes), Here ‘Tis (Lou Donaldson), House of David: The David “Fathead” Newman Anthology (David “Fathead” Newman), Introducing the Three Sounds (Gene Harris), Let ‘em Roll (John Patton), Let It Go (Stanley Turrentine With Shirley Scott), dsb.

(Sumber : horizon-line)

Latin Jazz adalah istilah umum untuk aliran musik yang mengombinasikan ritme asal Afrika, dan Amerika Latin dengan musik jazz dan harmoni klasik dari Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Eropa dan Amerika Serikat. Ada dua katagori utama Latin Jazz, yaitu Brazilian Latin Jazz, misalnya, bossanova dan Jazz Cuba yang merupakan gabungan antara musik Kuba dan jazz Amerika misalnya Cubop. Latin Jazz mencapai masa keemasannya pada akhir era 1940-an.

Sejarah kemunculan Latin Jazz dimulai saat Dizzy Gillespie dan Stan Kenton menggabungkan ritme musik Afro-Kuba, dimainkan Machito and His Afro-Cubans, dimana sang pengarah musik, Mario Bauza menciptakan komposisi Latin Jazz pertama berjudul Tanga, pada 31 Mei 1943. Pada 1946, Stan Kenton merekam Machito yang ditulis Pete Rugolo yang seringa dianggap sebagai rekaman LatinJazz pertama yang dilakukan musisi jazz Amerika Serikat.

Latin Jazz masih terbagi dalam beberapa aliran lagi. Samba berawal dari musik Afro-Brasilia pada abad ke-19 seperti Lundu. Sementara itu, Bossanova berasal dari ritme samba yang terpengaruh musik Amerika mulai dari Debussy hingga jazz . Bossanova muncul pada 1960-an terutama merupakan karya dari musisi Brasil, Antonio Carlos Jobim dan Joao Gilberto dan musisi jazz Amerika, Stan Getz. Salah satu komposisi Latin Jazz paling terkenal adalah, The Girl From Ipanema yang dibawakan Gilberto dan istrinya, Astrud Gilberto.

Musisi Latin Jazz:
Ray Barretto, Bolero Jazz, Candido, Descargas All-Stars, Paquito d’Rivera, Irakere, Pete La Roca, Edú Lobo, Machito Airto Moreira, Chico O’Farrill, Charlie Palmieri, Flora Purim, Gonzalo Rubalcaba, Hilton Ruiz , Poncho Sanchez , Arturo Sandoval, Mongo Santamaria, Cal Tjader, Chucho Valdés, dsb.

Album Latin Jazz:
Acid (Ray Barretto), Cha Cha Cha at the El Morocco [Sonido] (Tito Puente & Pepe Luis), Cuban Blues: The Chico O’Farrill Sessions (Chico O’Farrill), Discovery: Live at Montreux (Gonzalo Rubalcaba), Free (Airto), Impulsos (Charlie Palmieri), Lucumi (Chucho Valdes), Mongo’s Greatest Hits (Mongo Santamaria), Monterey Concerts (Cal Tjader), dsb.

(Sumber : horizon-line)

Free Jazz adalah aliran jazz yang mulai berkembang pada era 1950-an, dan 1960-an. Kemunculan aliran ini kemungkinan disebabkan adanya kekecewaan akibat pembatasan aliran jazz pada bebop, hardbop dan modal jazz yang berkembang pada 1940-an dan 1950-an. Sejumlah musisi jazz — dengan cara mereka masing-masing, mencoba untuk memisahkan, mengembangkan, atau memecah kebiasaan jazz, seringkali dengan mengubah chord dan tempo. Meski sering dianggap eksperimental, free jazz juga sering dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan jazz ke masa “primitif”, atau ke akar agama musik jazz.

Contoh paling awal dari bentuk improvisasi bebas ini adalah: sepasang rekaman Lennie Tristano, pada tahun 1949, yaitu Intuition dan Digression. Namun, kedua rekaman ini nampaknya tidak berpengaruh langsung dalam perkembangan free jazz. Pada pertengahan 1950-an rekaman album Ornette Coleman, Somethin Else! dan Tomorrow Is the Question dan dua album pertama Cecil Taylor, Jazz Advance dan Looking Ahead dianggap menjadi awal munculnya free jazz, meski kedua musisi ini masih menggunakan elemen-elemen bebop dan hard bop.

Di Eropa, free jazz mulai berkembang melalui eksperimen seorang pemain saksofon alto asal Jamaika, Joe Harriott. Berawal pada akhir 1950-an, Harriott mengerjakan konsep originalnya yang kemudian dia sebut bentuk bebas (free form). Eksplorasi Harriott ini dalam berbagai sisi sejalan dengan apa yang dikerjakan Ornette Coleman, namun sayangnya hasil karya Harriott tak terlalu dikenal di luar Inggris. Sebenarnya, genre free jazz awalnya lebih dikenal sebagai genre instrumental. Namun, beberapa nama seperti Jeanne Lee dikenal sebagai seorang penyanyi free jazz kenamaan. Nama lain yang juga patut dicatat misalnya Sheila Jordan, Linda Sharrock dan Patty Waters.

Seperti perkembangan jazz, kemunculan free jazz juga sangat terkait dengan pengalaman bangsa Afrika Amerika. Dalam perkembangan bebop pada 1940-an, dan free jazz pada era 1960-an, menunjukkan bahwa kedua aliran ini jauh lebih rumit, sulit digunakan sebagai iringan dansa, dan tak begitu diminati penikmat jazz kulit putih. Sebagian musisi free jazz juga menganggap aliran ini sebagai sebuah jalan keagamaan, sebagai sarana meditasi atau refleksi diri seperti dalam album John Coltrane atau Repent karya Charles Gayle.

Musisi Free Jazz:
Muhal Richard Abrams, The Art Ensemble of Chicago, Albert Ayler, Anthony Braxton, Don Cherry, Ornette Coleman, John Coltrane, Bill Dixon, Eric Dolphy, Clifford Jarvis, Jazz Composer’s Orchestra of America , Steve Lacy, Sun Ra, Steve Reid, Pharoah Sanders, Archie Shepp, Cecil Taylor, Alice Coltrane, Alan Silva , Dsb.

Album Free Jazz:
A Love Supreme [Verve Reissue] (John Coltrane), A Love Supreme (John Coltrane), Art Ensemble 1967/68 (The Art Ensemble of Chicago), Ascension (John Coltrane), Atlantis (Sun Ra), Deaf Dumb Blind [Summun Bukmun Umyun] (Pharoah Sanders), Fire Music (Archie Shepp), Four for Trane (Archie Shepp), Free Jazz [A Collective Improvisation] (Ornette Coleman Double Quartet), Karma (Pharoah Sanders), dsb.

(Sumber : horizon-line)

Hard Bop adalah perkembangan selanjutnya dari bebop yang menggabungkan pengaruh rhythm and blues, musik gospel dan blues, terutama dalam permainan saksofon dan piano. Hard bop mulai berkembang pada pertengahan 1950-an, sebagi respon atas aliran cool jazz yang tengah digemari pada saat itu. Aliran Hard bop bergabung pada tahun 1953 dan 1954, sejalan dengan perkembangan rhythm and blues. Penampilan Miles Davis , misalnya, saat membawakan Walkin di Festival Jazz Newport pertama tahun 1954, semakin mengukuhkan kehadiran hard bop ke dalam dunia musik jazz.

Musisi hard bop ternama lain, selain Miles Davis, adalah kelompok Art Blakey and the Jazz Messengers yang terdiri dari Art Blakey (pianis), Horace Silver, dan pemain terompet Clifford Brown. Aliran hard bop mencapai masa keemasannya pada 1950-an hingga 1960-an, namun para musisi hard bop dan elemen musik ini tetap populer dalam sejarah musik jazz.

Musisi Hardbop:
Cannonball Adderley, Art Blakey, Clifford Brown, Donald Byrd, John Coltrane, Eddie “Lockjaw” Davis, Johnny Donaldson, Kenny Dorham, Art Farmer, Curtis Fuller, Benny Golson, Grant Green, Johnny Griffin, Herbie Hancock, Joe Henderson, Freddie Hubbard, J.J. Johnson, Jackie McLean, Hank Mobley, Horace Silver, dan Miles Davis, dsb.

Album Hard Bop:
‘Round About Midnight [Bonus Tracks] (Miles Davis), ‘Round About Midnight [Sony Japan 2001] (Miles Davis Quintet), ‘Round About Midnight (Miles Davis), 10 to 4 at the Five Spot (Pepper Adams), A Blowin’ Session (Johnny Griffin), A Night at the Village Vanguard, Vol. 1 (Sonny Rollins), A Night at the Village Vanguard, Vol. 2 (Sonny Rollins), Afro-Cuban (Kenny Dorham), Blue Train (John Coltrane), Dsb.

(Sumber : horizon-line)

Hard Bop adalah perkembangan selanjutnya dari bebop yang menggabungkan pengaruh rhythm and blues, musik gospel dan blues, terutama dalam permainan saksofon dan piano. Hard bop mulai berkembang pada pertengahan 1950-an, sebagi respon atas aliran cool jazz yang tengah digemari pada saat itu. Aliran Hard bop bergabung pada tahun 1953 dan 1954, sejalan dengan perkembangan rhythm and blues. Penampilan Miles Davis , misalnya, saat membawakan Walkin di Festival Jazz Newport pertama tahun 1954, semakin mengukuhkan kehadiran hard bop ke dalam dunia musik jazz.

Musisi hard bop ternama lain, selain Miles Davis, adalah kelompok Art Blakey and the Jazz Messengers yang terdiri dari Art Blakey (pianis), Horace Silver, dan pemain terompet Clifford Brown. Aliran hard bop mencapai masa keemasannya pada 1950-an hingga 1960-an, namun para musisi hard bop dan elemen musik ini tetap populer dalam sejarah musik jazz.

Musisi Hardbop:
Cannonball Adderley, Art Blakey, Clifford Brown, Donald Byrd, John Coltrane, Eddie “Lockjaw” Davis, Johnny Donaldson, Kenny Dorham, Art Farmer, Curtis Fuller, Benny Golson, Grant Green, Johnny Griffin, Herbie Hancock, Joe Henderson, Freddie Hubbard, J.J. Johnson, Jackie McLean, Hank Mobley, Horace Silver, dan Miles Davis, dsb.

Album Hard Bop:
‘Round About Midnight [Bonus Tracks] (Miles Davis), ‘Round About Midnight [Sony Japan 2001] (Miles Davis Quintet), ‘Round About Midnight (Miles Davis), 10 to 4 at the Five Spot (Pepper Adams), A Blowin’ Session (Johnny Griffin), A Night at the Village Vanguard, Vol. 1 (Sonny Rollins), A Night at the Village Vanguard, Vol. 2 (Sonny Rollins), Afro-Cuban (Kenny Dorham), Blue Train (John Coltrane), Dsb.

(Sumber : horizon-line)

Selama masa Perang Dunia II, terjadi gelombang kedatangan musisi jazz California, yang sebagian besar berkulit putih ke New York. Di New York, para musisi ini berbaur dengan para musisi bebop yang sebagian besar berkulit hitam. Selain itu, mereka juga terpengaruh dengan gaya pemain saksophone Lester Young yang tenang dan santai. Gabungan dari berbagai gaya ini kemudian dikenal sebagai aliran cool jazz yang menghindari tempo agresif, abstraksi bebop.

Cool Jazz memiliki sejumlah nama penting. Gil Evans dan Gerry Mulligan mengembangkan ide mereka saat bekerja untuk Orkestra Michael Tower yaitu dengan menghadirkan alat musik tiup French horn dan tuba yang sebelumnya tak pernah digunakan untuk musik jazz. Nama lain yang patut dicatat adalah pianis Lennie Tristano, pemain saksofon Lee Konitz dan Warne Marsh. Contoh klasik pertemuan berbagai aliran ini adalah pada tahun sesi tahun 1940-1950 yang saat ini dikenal penikmat jazz dengan judul Miles Davis’s Birth of the Cool (1957).

Selanjutnya, cool jazz lebih dikenal sebagai west coast jazz. Kelompok asal California, The Dave Brubeck Quartet merekam album cool jazz populer Time Out pada tahun 1959, yang mampu menduduki peringkat kedua dalam tangga lagu pop Billboard. Aliran cool jazz sangat mempengaruhi perkembangan aliran jazz lainnya misalnya bossanova, modal jazz dan free jazz.

Musisi Cool Jazz:
Chet Baker, Dave Brubeck , Al Cohn, Miles Davis, Paul Desmond, Gil Evans, Russ Freeman, Jimmy Giuffre, Chico Hamilton, Percy Heath, Lee Konitz, John Lewis, Shelly Manne, Red Mitchell, Gerry Mulligan, Art Pepper, Bud Shank, Lennie Tristano, Frank Wess, Lester Young, dsb.

Album Cool Jazz:
2 Degrees East, 3 Degrees West (Bill Perkins With John Lewis), Art Pepper + Eleven: Modern Jazz Classics (Art Pepper), Birth of the Cool (Miles Davis), Blowin’ Country (Bud Shank), Django (The Modern Jazz Quartet), Gerry Mulligan Meets Ben Webster (Gerry Mulligan), Grand Encounter (John Lewis), dsb.

(Sumber : horizon-line)

Kata bebop sering diartikan sebagai sesuatu yang sulit diucapkan dan kemungkinan pertama kali digunakan pada tahun 1928. Salah satu teori mengatakan kata bebop berasal dari teriakan Arriba! Arriba! yang digunakan pada musisi Amerika Latin untuk menyemangati para pemain musiknya. Pada tahun 1945, penggunaan kata bebop semakin populer terutama dalam musik R & B dan beberapa tahun kemudian digunakan dalam musik rock misalnya komposisi Gene Vincent, Be-Bop-A-Lula (1956).

Sejarah aliran bebop berawal pada era 1940-an. Saat itu para musisi jazz muda menciptakan sebuah gaya musik baru yang berbeda dari gaya swing 1930-an. Mereka mencoba mengubah jazz dari sekadar musik dansa menjadi musik yang jauh lebih bercita rasa seni dan sedikit rumit, meski mengurangi potensi nilai jual dan popularitasnya. Karena tujuan bebop adalah untuk didengar bukan untuk bergoyang, maka bebop selalu menggunakan tempo yang jauh lebih cepat ketimbang swing.

Komposisi bebop sangat berbeda dengan karakter komposisi swing. Karakter bebop terletak pada tempo cepat, susunan yang asimetris, melodi yang rumit. Musik bebop terdengar beda bagi telinga mereka yang terbiasa dengan musik yang teratur, dengan nada-nada rancak untuk berdansa era musik swing. Namun, bagi para musisi dan penikmat jazz, bebop adalah musik yang menyenangkan dan sebuah revolusi cantik dalam seni musik jazz.

Musisi Bebob:
Charlie Christian, Miles Davis, Lou Donaldson, Dizzy Gillespie, Dexter Gordon, Thelonious Monk, Fats Navarro, Charlie Parker, Bud Powell, Sonny Stitt, Dsb.

Album Bebob:
At Newport (Dizzy Gillespie), Birth of the Cool (Miles Davis), Brilliant Corners (Thelonious Monk), Complete Birth of the Cool [Jazz Track] (Miles Davis), Fats Navarro and Tadd Dameron: The Complete Blue Note and C (Fats Navarro and Tadd Dameron), Go! (Dexter Gordon), Jazz at Massey Hall (The Quintet), Shaw Nuff (Dizzy Gillespie).

(Sumber : horizon-line)

Dixieland yang juga dikenal sebagai Hot Jazz atau New Orleans Jazz dikembangkan di New Orleans pada awal abad ke-20. Kemudian jenis musik ini disebarkan ke Chicago dan New York, oleh sejumlah band New Orleans sejak 1910. Istilah Dixieland menjadi lumrah digunakan setelah kemunculan Original Dixieland Jazz Band tahun 1917. Kelompok ini sangat dikenal dalam khazanah musi jazz karena merekalah kelompok pertama dalam sejarah jazz yang berhasil menjual rekaman hingga satu juta kopi.

Dixieland sudah dimainkan sejak awal abad ke-20. Louis Armstrong’s all stars adalah kelompok musik yang paling sering dikaitkan dengan gaya ini, meski pengaruh Armstrong sangat kental dalam semua jenis jazz. Pada era 1930-an, swing yang mulai menuju kepopulerannya memberikan dampak buruk bagi perkembangan gaya Dixieland. Banyak musisi jazz Dixieland yang karirnya berakhir akrena tak mampu menyaingi kepopuleran swing.

Pada akhir 1940-an hingga era 1950-an Dixieland sempat bangkit kembali. Saat itu, banyak musisi yang setengah pensiun kembali terjun ke dunia musik jazz setelah lama tidak absen, misalnya Kid Ory. Sebagian besar kelompok musik Dixieland di masa itu hanya memainkan kembali rekaman-rekaman lagu di masa-masa kejayaan mereka. Sebagian kecil lainnya mencoba untuk menciptakan lagu-lagu baru dibarengi penampilan yang inovatif. Sebagai contoh, pada era 1950-an sebuah gaya yang disebut Progresif Dixieland mencoba untuk menggabungkan melodi tradisional Dixieland dengan ritme bebop. Gaya seperti ini kerap disebut Dixie-bop.

Musisi Dixieland:
Henry “Red” Allen, Louis Armstrong, Sidney Bechet, Eddie Condon, Wild Bill Davison, Bobby Hackett, Al Hirt, Red Nichols, Kid Ory, Pee Wee Russell, Jack Teagarden, Lu Watters, Billy Butterfield, Doc Cheatham, George Girard, Art Hodes, Joe Marsala, Jimmy McPartland, Bob Scobey, George Wettling.

Album Dixieland:
Dixieland All Stars (Eddie Condon), Great Chicago Concert 1956 (Louis Armstrong), Jazz A-Plenty, Wild Bill (Davison with George Brunis), Jazz Original (Pee Wee Russell), Ken Burns Jazz (Louis Armstrong), Legendary Kid (Kid Ory’s Creole Jazz Band), Live at the Roosevelt Grill (Bobby Hackett With Vic Dickenson), Louis Armstrong Plays W.C. Handy (Louis Armstrong All-Stars), Manhattan Masters (Muggsy Spanier), Red Nichols and His Five Pennies, Vol. 2 (Red Nichols).

(Sumber : horizon-line)

Swing adalah satu aliran jazz yang berkembang pada awal 1930-an dan kemudian menjadi aliran tersendiri pada 1935. Munculnya swing bisa ditarik kembali ke era 1920-an dan awal 1930-an. Saat itu, jazz dengan format melodi romantis dengan alat musik gesek untuk mengiringi lagu-lagu bernada manis tengah sangat populer. Nah, swing, menghilangkan penggunaan alat musik gesek dan memakai aransemen yang lebih sederhana dengan mengutamakan alat musik tiup dan improvisasi melodi.

Sebenarnya, swing adalah musik yang sedikit lebih rumit ketimbang gaya tahun 1920-an, namun memiliki irama dan hentakan-hentakan yang bisa mendorong penikmatnya untuk bergoyang. Pada awal 1930-an banyak kelompok musik jazz mulai mengadopsi gaya swing ini. Namun swing baru benar-benar diterima kalangan penikmat jazz pada tahun 1935. Meski demikian, swing saat itu hanya populer untuk kalangan terbatas, terutama komunitas Afrika Amerika.

Dengan banyaknya gaya musik baru, swing sempat kesulitan memperoleh penggemar. Penyebabnya adalah swing dianggap menciptakan terlalu banyak improvisasi, tempo yang cepat, terlalu sederhanya melodi, lirik yang terdengar asing dan berbagai hal lainnya. Namun dalam perkembangannya, Di Amerika Serikat, pada akhir 1930-an dan awal 1940-an, swing menjadi musik paling populer hingga akhir 1940-an.

Popularitas swing mulai menurun selama Perang Dunia II karena beberapa faktor. Faktor utamanya adalah selama masa perang sangat sulit mengumpulkan musisi untuk membentuk sebuah big band. Sebab, sebagian besar musisi berangkat ke medan perang. Penyebab lainnya adalah mahalnya biaya untuk menggelar tur big band apalagi di tengah krisis ekonomi masa perang. Sebab ketiga adalah adanya aksi mogok serikat musisi antara tahun 1942-1948 yang akibatnya tak ada satupun rekaman yang secara resmi diproduksi, meski rekaman indpenden terus diproduksi dalam jumlah kecil. Saat aksi ini berakhir, swing sudah berubah menjadi genre baru yaitu jump blues dan bebop.

Musisi Swing:
Count Basie, Cab Calloway, Benny Carter, Duke Ellington, Ella Fitzgerald, Benny Goodman, Coleman Hawkins, Fletcher Henderson, Earl Hines, Billie Holiday, Harry James, Jay McShann, Glenn Miller, Don Redman, Artie Shaw, Frank Sinatra, Art Tatum, Clark Terry, Fats Waller, Chick Webb, Dsb.

Album Swing:
1926-1927 (Fletcher Henderson), 1931-1933 (Don Redman), 1932-1934 (Art Tatum), 75th Birthday Celebration (Ella Fitzgerald), A Study in Frustration/Thesaurus of Classic Jazz (Fletcher Henderson), All-Time Greatest Dorsey/Sinatra Hits, Vol. 1-4 (Tommy Dorsey with Frank Sinatra), An Anthology of Big Band Swing [1930-1955] (Various Artist), Big Bands [Time Life] (Artie Shaw), Big Bands (Jimmie Lunceford), Blowin’ Up a Storm: The Columbia Years, 1945-1947 (Woody Herman), Dsb.

(Sumber : horizon-line )


Di luar Amerika Serikat, gaya jazz Eropa mulai berkembang di Prancis dengan kemunculan Quintette du Hot Club de France pada 1934. Legenda gitar Belgia, Django Reinhardt, mempopulerkan gypsi jazz, sebuah campuran antara swing Amerika dan musik dansa Prancis, ditambah dengan musik rakyat Eropa Timur. Instrumen musik utamanya adalah gitar string, biola dan dobel bass.

Meski gitaris Belgia itu dianggap sebagai pionir European Jazz, beberapa pakar mengatakan pelopor gypsi jazz adalah gitaris Eddie Lang dan pemain biola Joe Venutti yang berasal dari Philadelphia. Merekalah yang membawa gypsi jazz ke Eropa setelah memperkenalkannya di Amerika pada akhir 1920-an.

Musisi European Jazz:
Django Reinhardt, Eddie Lang, Sthepane Grappelli, Oscar Aleman, Joe Venutti, Dsb.

Album European Jazz:
The Very Best of 1934 - 1939 (Django Reinhardt), Swing Guitar Master Piece 1938 - 1957 (Oscar Aleman), Buenos Aires - Paris 1928 - 1943 (Oscar Aleman), Paris & London: 1937 - 1948, Vol. 2 (Django Reinhardt)

(Sumber : horizon-line)

New Orleans dan musiknya, diakui memiliki pengaruh besar atas terciptanya musik jazz. Sebagian besar musisi jazz awal, memainkan musik mereka di berbagai bar dan klub malam di kawasan lokalisasi sekitar Basin Street, New Orleans yang dikenal dengan nama kawasan Storyville. Di New Orleans juga dikenal berbagai kelompok marching band yang selalu mengiringi upacara pemakaman warga komunitas Afrika Amerika di kota itu. Nah, alat-alat musik musik yang digunakan marching band itu menjadi instrumen dasar musik jazz.

Selain itu, para musisi marching band pemakaman ini – yang sebagian besar belajar musik secara otodidak, merupakan para musisi dalam kelompok-kelompok musik jazz awal. Para musisi jazz otodidak inilah yang berperan penting dalam masa-masa awal perkembangan jazz. Mereka kemudian berkelana ke komunitas-komunitas warga kulit hitam di negara-negara bagian Selatan Amerika Serikat dan kemudian pada sekitar tahun 1914 membawa musik baru ini ke bagian barat dan utara Negeri Paman Sam itu. Namun, pada awal dekade 1920-an, sebagian generasi tua menganggap musik jazz adalah sesuatu yang tidak bermoral dan akan merusak nilai-nilai lama kebudayaan
Amerika.

Tahun 1919, musisi jazz asal New Orleans yaitu Kid Ory’s Original Creole Jazz Band manggung di San Francisco dan Los Angeles, California. Dan pada tahun 1922, mereka menjadi band kulit hitam pertama asal New Orleans yang membuat rekaman. Saat itu, jazz sudah mulai popular dan berkembang. Awalnya jazz hanya dimainkan para musisi kulit hitam. Namun pada era 1920-an, musisi kulit putih sudah mulai melirik jazz dan bahkan sudah terjadi kolaborasi antara musisi kulit hitam dan kulit putih. Kolaborasi pertama terjadi pada tahun 1926 saat Jelly Roll Morton melakukan rekaman bersama New Orleans Rhythm Kings.

Pada masa yang sama jazz sudah mulai dimainkan dalam format orkestra atau big band, tak hanya band kecil dengan empat atau lima orang personil saja. Beberapa big band jazz yang cukup terkenal saat itu misalnya Fletcher Henderson band dan Duke Ellington band di New York, serta Earl Hines’ Band asal Chicago. Semua big band ini sangat mempengaruhi terciptanya genre baru jazz yaitu swing.

Musisi New Orleans Style:
Henry “Red” Allen, Louis Armstrong, Danny Barker, Sidney Bechet, Johnny Dodds, King Oliver, George Lewis, Jelly Roll Morton, Paul Barbarin, Barney Bigard, Baby Dodds, Pops Foster, Edmond Hall, Bunk Johnson, Freddie Keppard Olympia Brass Band, Kid Ory, Johnny St. Cyr, Omer Simeon, Kid Thomas, Dsb.

Album New Orleans Music:
Birth of the Hot (Jelly Roll Morton), Blue Clarinet Stomp [2002] (Johnny Dodds), Blue Clarinet Stomp (Johnny Dodds), Jazz Funeral in New Orleans (George Lewis), Jelly Roll Morton, Vol. 2: The Red Hot Peppers [Chicago] (Jelly Roll Morton), King Oliver: Louis Armstrong (King Oliver), Master Takes: Victor Sessions [1932-1943] (Sidney Bechet), Off the Record: The Complete 1923 Jazz Band Recordings (King Oliver), Runnin’ Wild (Sidney Bechet), The Complete Hot Five and Hot Seven Recordings [Columbia/Le] (Louis Armstrong), Dsb.

(Sumber : horizon-line)

Ragtime adalah genre musik asli Amerika yang mengalami puncak kepopuleran antara tahun 1897-1918. Genre ini bahkan bisa dikatakan adalah musik asli Amerika sebelum munculnya musik jazz. Ragtime pada awalnya dimainkan di berbagai bar dan klub malam kelas rendah di St Louis dan New Orleans. Ragtime muncul setelah perbudakan dihapuskan di Amerika Serikat. Masyarakat kulit hitam yang sudah bebas, sulit memperoleh pekerjaan sehingga mereka memaksimalkan kemampuan bermusik mereka untuk menopang hidup.

Ragtime merupakan modifikasi musik mars dengan irama musik Afrika yang dipopulerkan oleh John Philip Sousa, seorang komposer musik-musik militer Amerika. Salah satu musisi ragtime terkenal adalah Scott Joplin (1867-1917) yang menelurkan karya klasik Maple Leaf Rag pada tahun 1899. Karya ini kemudian banyak mempengaruhi berbagai komposisi ragtime pada saat itu.

Kepopuleran ragtime mulai pudar pada tahun 1917, namun sejak itu telah dilakukan banyak upaya membangkitkan kembali genre ini. Pada dekade 1940-an, para musisi jazz mulai memasukkan unsur-unsur ragtime ke dalam berbagai karya mereka. Pada era 1950-an, berbagai kompisisi ragtime masa lalu kembali direkam dan kompisisi-kompisisi ragtime baru diciptakan. Pada tahun 1971, Joshua Rifkin masuk nominasi Grammy Award setelah merekam kembali karya-karya Scott Joplin. Bahkan salah satu komposisi Joplin tahun 1902, The Entertainer yang menghiasi film The Sting, mampu menembus tangga lagu top 40 pada tahun 1974.

Sebagian kritikus musik menilai ragtime sangat mempengaruhi warna musik Amerika di abad ke-20. Ragtime, terutama karya-karya Scott Joplin, disetarakan dengan karya-karya musik klasik Mozart, Chopin atau Brahms. Bahkan, unsur-unsur ragtime juga sangat mempengaruhi sejumlah komposer musik klasik misalnya Claude Debussy dan Igor Stavinsky.

Musisi Ragtime:
Scott Joplin, Eubie Blake Listen Now, James P. Johnson, Joseph Lamb, John Mooney, Max Morath, Burt Bales, Ann Charters, Jim Europe, Sue Keller, Paul Lingle, The New Orleans Ragtime Orchestra, The Paragon Ragtime Orchestra, Terry Waldo, Dsb.

Album Ragtime:
Kings of the Ragtime Banjo (Various Artist), Piano Rags by Scott Joplin — Vol. 1 (Joshua Rifkin), Snowy Morning Blues (James P. Johnson), The 86 Years of Eubie Blake (Eubie Blake), Against the Wall (John Mooney), Blues and Rags [1917-1921] (Eubie Blake), Elite Syncopations: Classic Ragtime from Rare Piano Rolls (Scott Joplin), Harlem Stride Piano (James P. Johnson), Hokum: Blues & Rags [1929-30] (Various Artists), Ol’ Muddy (Sue Keller), Dsb.

(Sumber : horizon-line)